Mereka telah selesai melakukan cek sound dua menit sebelum pukul 20.00 waktu Kuala Lumpur. Melihat hal itu, MC yang sebelumnya tiada henti bersabda langsung memberikan mikrofon kepada sang vokalis. Dennie “Ucok†Sherman dengan santai menyambut mikrofon yang diestafetkan padanya. Sejenak, ia melempar kode pada Yoga (bassist), Arie (drummer) dan Tito (gitarist). Beberapa detik kemudian, lagu pertama Keep The Faith mulai menderu di dalam venue Rumah Api.
Band HC asal Padang ini sejak sehari sebelumnya telah menginjakkan kaki di tanah Negeri Jiran. Mereka melakukan tur dua kota di Malaysia. Venue The Wall di Batu Pahat, Johor adalah pemberhentian pertama. Berikutnya, mereka berkendara 262 km menuju Kuala Lumpur untuk menuntaskan percutian*Â di Rumah Api pada Sabtu (8/4/2017) malam.
“Tur bagi kami adalah bentuk ekspresi band. Band ini merupakan sarana ekspresi masing-masing dari kami yang rata-rata pekerja pada hari biasa. Jadi iko kesempatan untuak refreshing, misalnya cari makan kuliner yang berbeda di luar kota,†cerita Ucok yang ditemui di sela-sela gig malam itu.
Keep The Faith sebenarnya tidak begitu asing dengan venue dan orang-orang di Rumah Api. Malam itu beberapa orang tampak akrab melempar sapa, berbincang dan bercanda dengan para personel band tersebut. Wajar saja, ini bukan kali pertama mereka bertandang dan berinteraksi di Rumah Api. Sebelumnya pada tahun 2014, band itu juga sempat melakukan tur Malaysia. Dan Rumah Api menjadi salah satu destinasi mereka. Hanya, kali ini Keep The Faith tidak tampil dengan komposisi utama karena Alex (gitarist) berhalangan ikut. Tito dari band Long Vacation lalu membantu mengisi gitar selama tur ini.
“Rumah Api selalu seru! Tapi kali ini rasanya jauh lebih menyenangkan karena kami bermain di depan lebih banyak orang dan dekorasi stage yang lebih luas. Sebelumnya kami bermain di ruang sebelah (sambil menunjuk ruang di belakang panggung). Kini posisi stage udah diubah dan rasanya lebih nendang,†sebut Yoga yang tampak sangat berkeringat seusai manggung pada malam itu.
Intensitas di venue yang beralamat di jl. Ampang no. 178 itu memang terasa bernas. Sejak sore sebelum maghrib para scenester telah berada di sana. Jaket jeans berikut emblem dan patch, celana skinny dan sepatu boots menjadi pemandangan jamak di sana. Kebetulan, gig malam itu juga menjadi perayaan 57 tahun Dr. Martens. Para scenester yang didominasi pria-pria skinhead ini terlebih dahulu membarter uang mereka dengan tiket plus stiker yang disedikan oleh dua orang panitia gig di pintu masuk. Harga tiket termurah yakni Rm15, sekitar Rp45 ribu bila dikonversikan ke nilai rupiah terkini.
Rumah Api sendiri sangat sering menjadi “rumah†bagi para musisi dan band luar negeri yang melakukan ke Kuala Lumpur. Selain Keep The Faith, sejumlah band seperti Kromosom (Australia), Die Wrecked (Inggris) dan Contra Real (Jerman) pernah mendaratkan show mereka di sini.
“Main di Rumah Api itu ibarat naik haji. Tempat ini adalah tempat yang telah didatangi berbagai band dari penjuru dunia. Kalau ibaratnya orang naik hajinya nonton Metallica, kita naik hajinya main di sini,†ujar Yoga yang terlihat begitu puas malam itu.
*Percutian adalah salah satu kosa kata Melayu yang berarti liburan